Petugas Dinkes Tanggamus saat memberikan pelayanan cek kesehatan gratis ke masyarakat. ANTARA/Riadi Gunawan
Berdasarkan dari untuk kasus TB di wilayah Tanggamus dari awal tahun sampai bulan Juli 2025, sudah tercatat 948 kasus
Tanggamus (ANTARA) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung menangani sebanyak 948 kasus tuberkulosis (TB) selama periode Januari hingga Juli 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Tanggamus, Taufik Hidayat, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis, menjelaskan, dari jumlah kasus TB tersebut semuanya sudah ditangani dan diobati oleh petugas dari puskesmas hingga rumah sakit.
"Berdasarkan dari untuk kasus TB di wilayah Tanggamus dari awal tahun sampai bulan Juli 2025, sudah tercatat 948 kasus, dan sudah ditangani di puskesmas dan rumah sakit," kata dia.
Ia menjelaskan, Dinkes terus berupaya menekan angka kasus tuberkulosis dengan melakukan skrining TB dan pengobatan gratis untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit tersebut.
Baca juga: Pemprov DKI ingatkan warga pengobatan tuberkulosis gratis
Menurutnya, untuk menekan kasus tersebut, pihaknya juga berupaya mencari dan menemukan warga yang terkena TB pengawasan dan supervisi layanan termasuk pencatatan serta pelaporan secara rutin.
"Kepada masyarakat yang mempunyai gejala TB, seperti batuk berdahak dua pekan atau lebih itu sebagai gejala utama segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan," ujar dia.
Tidak hanya itu, Dinkes Kabupaten Tanggamus juga memberikan sosialisasi pedoman penanganan TB berupa manajemen maupun klinis kepada semua staf unit pelayanan TB.
"Perlu peran semua masyarakat, instansi, dan organisasi yang peduli dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit TB yang merupakan penyakit menular, maka dari itu kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap penyakit TB, karena masih tingginya kasus tersebut," ujarnya.
Baca juga: Warga diimbau segera ke puskesmas jika batuk tak kunjung sembuh
Dia menambahkan, penyakit tuberkulosis itu cara penularannya hampir sama dengan COVID-19, yakni melalui percikan dahak.
"Penderita TB yang mengandung kuman TB, lalu menyebar ke udara, dan dihirup oleh orang-orang yang berada di sekitar yang sehat, jika manusia sekitar yang imunitas atau daya tahan tubuhnya sedang menurun, tentunya sangat berisiko tinggi untuk tertular dan menjadi kasus TB," katanya.
Baca juga: Pemprov DKI optimistis eliminasi tuberkulosis
Pewarta: Riadi GunawanEditor: Sambas Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.